[Hasil dari membaca salah satu situs web]
Entah darimana asalnya mitos yang menyatakan bahwa laki-laki tidak boleh menangis. Padahal, menangis bukan hanya monopoli kaum wanita dan anak-anak. Laki-lakipun mempunyai hak untuk menangis.
Berbagai beban yang menerpa seorang laki-laki harus dihadapi dengan bijaksana. Dengan sabar dan dengan sedikit mengeluh. Menjadi seorang lelaki harus kuat dan tabah. Sebab, di pundak lelaki terdapat sebuah tanggung jawab besar. Kedewasaan seorang laki-laki ditentukan oleh bagaimana sikapnya dalam menghadapi sesuatu. Laki-laki harus lebih dewasa dari wanita. Sebab, laki-laki adalah pemimpin, sedang wanita yang dipimpin.
Tapi laki-laki memiliki batas kemampuan. Secara tabiat, seseorang tidak akan mampu menerima berbagai tekanan bertubi-tubi dengan tanpa istirahat. Kita membutuhkan mengistirahatkan jiwa kita, dengan berbagai hal. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menangis.
Dengan menangis, kita bisa meluapkan emosi. Sehingga diharapkan terjaga kesehatan kita. Air mata yang keluar karena meluapkan emosi tentu berbeda dengan air mata yang keluar bukan karena itu. Banyak manfaat psikologis yang didapatkan karena menangis.
Menangis bukanlah tanda cengeng. Mungkin iya kalau untuk anak-anak. Untuk orang dewasa berbeda. Menangis adalah sebuah upaya untuk memanusiawikan kemanusiaan yang dia miliki.
Menangis adalah tanda lembutnya hati mereka. Ketika kehilangan orang yang dicintai, ketika beban terasa berat di dada, ketika takut akan keagunganNya. Walaupun mereka memiliki keberanian dan kedewasaan yang tidak akan mungkin ditandingi oleh siapapun, akan tetapi mereka tetap menangis.
Maka menangislah wahai kaum lelaki! Luapkanlah emosimu. Semoga dengan itu, berkuranglah bebanmu dan terjaga kesehatanmu. Menangislah, hilangkanlah rasa malu dan gengsimu. Menangis adalah sebuah keindahan bagi orang yang bisa meresapinya.
Rumto Coffee House
12 tahun yang lalu


Tidak ada komentar:
Posting Komentar